Petani Diminta Waspadai Penyakit Virus Tungro dan Blas

 


*) Pola Tanam Harus Tepat


Infokota.online KAJEN 20/6/2023 - Para petani Desa Jagung Kecamatan Kesesi diminta untuk mewaspadai akan hama penyakit virus tungro dan blas. Dengan begitu hasil panen padi bisa maksimal sesuai yang diharapkan. Demikian disampaikan Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Kesesi, Unggul DW saat penyuluhan di Desa Jagung, Kecamatan Kesesi, Selasa (20/06/2023). 


Adapun dalam penyuluhan diikuti perwakilan pemerintah Desa, Gapoktan, poktan dihadiri oleh penyuluh Pertanian, formulator obat dan tamu undangan. 


Untuk hama mikro padi yang sering dijumpai, Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) merupakan salah satu penyakit pada tanamam padi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Patogen ini dapat mengenfeksi tanaman padi pada semua fase pertumbuhan tanaman dari mulai pesemaian sampai menjelang panen.


Kemudian penyakit tungro adalah penyakit yang disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda, yaitu virus bentuk batang Rice Tungro Bacilliform Virus dan virus bentuk bulat Rice Tungro Spherical Virus. Kedua jenis virus tersebut tidak memiliki kekerabatan serologi dan dapat menginfeksi tanaman secara bersama-sama. Selanjutnya penyakit blas adalah penyakit bercak daun pada tanaman padi yang disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea. 


Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Kesesi, Unggul DW menyampaikan usai melakukan observasi area pertanian sekitar yang perlu diwaspadai para petani adalah penyakit tungro, kemudian penyakit blas daun bakteri dan juga santomonasnya. 


"Untuk kali ini kita lakukan penyuluhan bersama berkaitan pada paska panen ini dan nanti untuk selanjutnya akan memakai varietas apa?. Karena beberapa petani di Kelompok Sido Raharjo ini masih tetap pakai inpari 32. Karena inpari 32 sangat rentan akan virus tungro dan juga rentan akan penyakit hama wereng coklat, " katanya. 


Jadi lanjut Unggul, disampaikan para petani supaya budidayanya tetap menjaga kualitas agar sehat. Adapun kali ini bekerjasama dengan 'De Ruci' yang sudah punya formulasi khusus kaitanya dengan penanganan virus tungro. 


"Selain budidaya kita juga membahas hama penyakit dan pola tanam. Karena kalau di Desa Jagung bisa tiga kali pola tanam, padi, pari dan pantun. Untuk menjaga MT 3 nya itu bisa panen dengan bagus maka perlu varietas bagus dan juga penggunaan bahan organik yang sekiranya bisa memperkuat tanaman agar tidak terkena virus, "lanjutnya.


Sementara dalam paparan, Unggul menerangkan dalam tanam padi ada beberapa yang perlu diperhatikan. Diantaranya penanggulangan opt mikro, penggunaan bibit unggul, sistem dan pola tanam dan pola perawatan tepat sasaran. Kemudian dilakukan vaksinasi dengan Sterilisasi lahan, imunisasi benih, Pengebalan tahap tanaman muda, Penguatan / booster tanaman madya, Penguatan / booster tanaman akhir. 


Sedangkan jarak tanam supaya ada kelonggaran ruang tanam 25 x 12,5 x 12,5 plus 50 cm dengan harapan optimalisasi penyerbukan namun masih longgar untuk sirkulasi udara mengurangi kelembaban.(yon)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Tua Wali murid diusir saat wisuda SMAN 1 Wiradesa, Panitia dianggap terlalu arogan!

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!