Postingan

Menampilkan postingan dengan label petani

IRPOM Rp128 Juta Hanyut, Petani Masih Menunggu Solusi

Gambar
  Infokota.online, Pekalongan, 5/3/2025- Hilangnya Instalasi Rumah Pompa (IRPOM) milik Kelompok Tani Gedong Sari akibat banjir yang melanda Dukuh Paderukso, Desa Legok Kalong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, pada 20 Januari 2025, hingga kini masih menyisakan ketidakpastian. Petani setempat masih menunggu solusi dari pemerintah terkait untuk membangun kembali fasilitas irigasi yang sangat dibutuhkan tersebut. Ketua Kelompok Tani Gedong Sari yang juga Kepala Dusun Paderukso, Khudori, menjelaskan bahwa bantuan IRPOM senilai Rp128 juta itu diberikan kepada kelompok tani untuk bantuan pertanian setempat, namun, sebelum sempat digunakan, fasilitas tersebut hanyut dalam hitungan menit akibat derasnya arus banjir. “Sebelumnya, di sini ada tanggul pengaman dari bronjong sepanjang 15 meter dan cor-coran 50 meter dengan tinggi 3 meter serta lebar 1 meter. Namun, semuanya hilang terbawa banjir. Yang aneh, bukan hanyut ke bawah, tapi bergeser ke samping, mengarahkan arus sungai ke...

Regulasi Izin Edar Pupuk Organik Cair dianggap membebani kreativitas Petani Milenial

Gambar
  Foto : Kepala Distanbun Jateng Supriyanto, SP., MP. (Kanan)  Infokota.online, Surakarta, 27 Februari 2025– Dalam kegiatan Young People & Sustainability yang digelar di Surakarta Kamis (27/2/2025), yang mengangkat tag line kreatif, menguasai teknologi dan kolaboratif, Handono Warih Humas Duta Petani Milenial Kabupaten Pekalongan tanggapi positif isu sustainability yang diangkat dalam agenda tersebut.  Ia juga mempertanyakan regulasi seputar peredaran pupuk organik cair produksi petani milenial kepada Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah yang menjadi salah satu narasumber.  Dalam sesi diskusi, Handono menyoroti tantangan di lapangan terkait aspek profit-oriented dalam pertanian berkelanjutan. Ia menyampaikan bahwa banyak petani milenial telah mampu memproduksi pupuk organik cair berbasis mikroba sebagai upaya mendukung ekosistem pertanian yang lebih ramah lingkungan. Namun, ia mengungkapkan kekhawatirannya mengenai regulasi izin ...

Petani Harus Tau, Harga Gabah Rp 6.500 Tanpa Pertimbangan Kualitas!

Gambar
  Infokota.online, Pekalongan, 9 Pebruari 2025– Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan, Ari Lailani, kembali memberikan penjelasan terkait penetapan harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp 6.500 per kilogram. Dalam pernyataannya pada Sabtu sore (9/2/2025), Ari menegaskan bahwa harga tersebut harus memenuhi ketentuan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) No. 17 Tahun 2025, yang telah menggantikan Kepbadan No. 2 Tahun 2025. “Penetapan harga GKP Rp 6.500 per kilogram dan beras Rp 12.000 per kilogram harus mengacu pada Kepbadan No. 17 Tahun 2025. Keputusan ini telah mencabut aturan sebelumnya, yaitu Kepbadan No. 2 Tahun 2025,” ujar Ari saat dihubungi via telepon. Ari menjelaskan bahwa penyerapan gabah dan beras produksi petani akan dilakukan berdasarkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, yaitu Rp 6.500 per kilogram untuk gabah dan Rp 12.000 per kilogram untuk beras. Namun, penyerapan ini tidak lagi memperti...

Harga Cabai Meroket, Petani Bahagia

Gambar
  Pekalongan - Kajen, 30 Desember 2024 – Harga cabai yang terus merangkak naik menjadi angin segar bagi petani di Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Cabai rawit hijau yang sebelumnya dihargai di bawah Rp10 ribu per kilogram di Tingkat petani kini mencapai Rp20 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini memberi keuntungan signifikan, meski para petani tetap dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem dan serangan hama. "Alhamdulillah, harga cabai mulai naik. Kami para petani bisa merasakan hasil panen yang lebih menguntungkan," ungkap Yunan, seorang petani cabai di Kecamatan Kajen, Minggu (29/12) saat ditemui dikebun seluas 1 hektar miliknya. Yunan menjelaskan, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh cuaca buruk yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah, sehingga pasokan cabai di pasaran menurun. Selain itu, serangan lalat buah turut memengaruhi hasil panen. Untuk menyiasati biaya produksi, Yunan menggunakan pupuk organik dari bahan alami, seperti buah busuk dan ra...