IRPOM Rp128 Juta Hanyut, Petani Masih Menunggu Solusi
Infokota.online, Pekalongan, 5/3/2025- Hilangnya Instalasi Rumah Pompa (IRPOM) milik Kelompok Tani Gedong Sari akibat banjir yang melanda Dukuh Paderukso, Desa Legok Kalong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, pada 20 Januari 2025, hingga kini masih menyisakan ketidakpastian. Petani setempat masih menunggu solusi dari pemerintah terkait untuk membangun kembali fasilitas irigasi yang sangat dibutuhkan tersebut.
Ketua Kelompok Tani Gedong Sari yang juga Kepala Dusun Paderukso, Khudori, menjelaskan bahwa bantuan IRPOM senilai Rp128 juta itu diberikan kepada kelompok tani untuk bantuan pertanian setempat, namun, sebelum sempat digunakan, fasilitas tersebut hanyut dalam hitungan menit akibat derasnya arus banjir.
“Sebelumnya, di sini ada tanggul pengaman dari bronjong sepanjang 15 meter dan cor-coran 50 meter dengan tinggi 3 meter serta lebar 1 meter. Namun, semuanya hilang terbawa banjir. Yang aneh, bukan hanyut ke bawah, tapi bergeser ke samping, mengarahkan arus sungai ke permukiman warga,” ujar Khudori saat ditemui di lokasi, Rabu (5/3/2025).
Banjir tidak hanya menghancurkan IRPOM, tetapi juga memperlebar aliran Kali Sengkarang dari semula 45 meter menjadi 60 meter, menyebabkan sekitar 1.000 meter persegi lahan persawahan warga hilang. Saluran air sepanjang 24 meter yang menjadi sumber irigasi sawah juga turut hanyut.
Khudori menegaskan bahwa lokasi pembangunan IRPOM sudah sesuai dengan petunjuk dan berada di lahan bersertifikat milik warga. Instalasi tersebut dibangun menggunakan sistem cakar ayam dengan pompa air berkapasitas 30 PK merek Dianmar. Sayangnya, sebelum sempat diuji coba, banjir bandang datang dan meluluhlantakkan seluruh fasilitas.
“Pada malam kejadian, kami terus mengimbau warga untuk mundur demi keselamatan. Tidak ada yang bisa diselamatkan, prioritas kami hanya nyawa masing-masing,” ungkapnya.
Hingga kini, belum ada tanggapan signifikan dari pemerintah daerah terkait permohonan bantuan pembangunan kembali tanggul pengaman. Pihak pertanian kecamatan baru sebatas melakukan pendataan lahan dan tanaman yang terdampak.
“Kami sangat berharap ada bantuan segera, dari mana pun sumbernya, untuk membangun kembali penahan tebing atau tanggul bagi permukiman warga,” tambah Khudori.
Kelompok Tani Gedong Sari telah melaporkan kejadian ini kepada pihak terkait, termasuk Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian & Sarana Prasarana (PSP) dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) Kabupaten pekalongan.
“Namun, hingga saat ini belum ada keputusan konkret mengenai tindak lanjut pembangunan kembali infrastruktur yang hilang.” Pungkasnya.
Disisi lain, Serma Yulianto, babinsa setempat menjelaskan bahwa proses perbaikan ini masih menunggu antrian, mengingat dampak dari bencana pada 20 Januari 2025 lalu berimbas ke 34 desa yang tersebar di 10 kecamatan di kabupaten pekalongan.
"Untuk perbaikan masyarakat dihimbau untuk bersabar, mengingat yang terdampak bencana ada banyak lokasi. Yang jelas kejadian ini sudah kami laporkan ke pihak yang berwenang" Jelasnya.
Drc
Komentar
Posting Komentar