𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐣𝐚𝐮𝐡 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐠𝐫𝐢𝐤𝐮𝐥𝐭𝐮𝐫 𝐤𝐢𝐭𝐚



Infokota.online Ekonomi 11/6/2023-

Indonesia negeri agraris dengan topografi mayoritas lahan pertanian penghasil bahan pangan. Sangat cocok untuk budi daya Botani dan Hewani layak konsumsi. Keanekaragaman hayati yang mampu tumbuh subur di negeri ini tergolong sangat variatif. Dari tanaman kelompok umbi hingga buah berkulit keras seperti Durian bisa dibudi dayakan di Indonesia. 


Namun sayangnya selama ini penataan dan pengaturan kebijakan pembangunan negeri ini banyak tidak selaras dengan kondisi potensi alam Indonesia. Banyak kebijakan yang dibuat namun terasa abai dengan pertanian yang seharusnya pertanian adalah sumber penghidupan yang sangat potensial bagi segenap warga masyarakat penduduk negeri ini. 


Keluhan Petani ramai berseliweran di sana - sini, dari obrolan di tengah sawah hingga di ruang bicara virtual. Dari kelompok kecil obrolan petani pedesaan hingga konsultan dan analis teknis pertanian sering menyoroti ketidaksesuaian pembangunan yang tidak selaras dengan potensi negara ini. 


Pangan adalah fondasi utama suatu negeri. Bahkan ketika masa pandemi 2019 lalu kita bisa ketahui, bagi negara-negara yang tidak memiliki cukup lahan untuk memproduksi bahan pangan sebanyak apapun visa dan nominal keuangan mereka tetap saja mereka kesulitan bertahan dalam kondisi krisis jika tidak mendapat suplay import pangan dari negara Agraris.


Sangat disayangkan jika Indonesia negeri yang agraris justru terkesan abai dan kurang optimal dalam mengelola pertaniannya. Lahan yang segitu banyaknya tersedia justru terbengkalai kekurangan sumber daya dan inovasi terbarukan untuk peningkatan produktifitas. 


Jika sistem pengelolaan pertanian Indonesia tak kunjung ada perbaikan maka krisis lahan dan penurunan hasil panen akan menjadi momok berbahaya di masa depan nanti. Indonesia butuh perubahan dalam menata pengelolaan pertanian, baik dari segi Manajemen, Metode, Mesin dan teknologi, Tenaga kerja serta penganggaran keuangan APBN untuk kemajuan pertanian secara keseluruhan.


Indonesia butuh perbaikan sistem tata kelola pertanian. Keluhan pelaku usaha tani di lapangan sudah cukup menjadi bukti akan adanya ancaman ketahanan pangan di masa mendatang. Krisis besar benar-benar mengancam kita jika pola penataan agraris kita tetap seperti ini terus. Semisal contoh pengelolaan pengairan yang buruk dan kurang efektif, kurangnya pengetahuan teknis bagi pelaku pertanian dan banyak lagi kelemahan sistem pertanian kita. 


Dan fakta yang saat ini terjadi adalah terus menurunnya produktifitas lahan pertanian kita tiap tahunnya secara signifikan. Tak sedikit lahan pertanian yang tidak mampu mencapai target minimal produksi 0,7Kg / meter persegi, dan justru semakin hari semakin banyak lahan yang produktifitasnya makin menurun. 


(Drc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Tua Wali murid diusir saat wisuda SMAN 1 Wiradesa, Panitia dianggap terlalu arogan!

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!