Tergiur Lolos CPNS Lewat Jalur Tikus, Wanita di Pekalongan Tertipu Rp 150 Juta
Infokota.Online, Pekalongan - Seorang wanita berinisial NK (26) warga Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, habis-habisan di tipu oleh seorang pria yang mengaku sebagai dokter kandungan di RSUD Kajen. Modusnya, merayu korban, untuk masuk menjadi PNS yang akan ditempatkan di IKN. Korban mengaku tertipu hingga Rp 150 juta hingga akhirnya memutuskan untuk lapor polisi.
NK menjelaskan, pelaku yang belakangan diketahui nama aslinya dengan inisial AS (35) warga Pekalongan Utara, mengaku sebagai dokter kandungan di RSUD Kajen, dengan nama dr Arufiardy Anntyo, SpOG. Ia menjanjikan pada NK untuk bisa masuk PNS Jalur dalam dengan cara menyuap, untuk ditempatkan di IKN.
NK sendiri kenal dengan pelaku sejak tahun 2019 lalu, di rumah tempat kerja NK saat itu. Karena akrab, NK sempat cerita kalau dirinya pernah mendaftar PNS tiga kali namun gagal. Pelaku sempat beberapa kali menawari PNS melalui jalur orang dalam.
"Saya memang pernah curhat pada 2019, bahwa saya sudah tiga kali ikut tes PNS dan gagal di tahap akhir. Terus saya lost contact karena saya kerja di Jakarta, sampai akhirnya saya kembali ke kampung halaman, ketemu dia ditawari masuk PNS Jalur tikus," ujar NK, Sabtu (1/3/2025).
"Dia itu menawarkan kita separuh separuh. Ada uang berapa nanti dia talangi berapa, nanti ketika sudah jadi seperti dia uangnya bisa dikembalikan kalau sudah bekerja, itulah yang bikin saya tergiur juga," terangnya.
Belum lagi saat datang ke rumahnya, AS ini, menurut NK, kerap menggunakan baju Korpri dan pakaian dinas, lengkap dengan emblem nama dr Arufiardy Anntyo, SpOG.
"Siapa yang gak percaya kalau datang ke rumah dengan pakaian dinas itu," ungkapnya.
Di tahun 2022, pelaku mulai meminta uang pada korban sebesar Rp 50 juta, dengan alasan persiapan. Korban sendiri baru disarankan mendaftar PNS di tahun 2023, untuk formasi kesehatan dan penempatan IKN.
"Uang yang diminta (total) Rp150 juta lebih. Itu belum termasuk uang bensin, makan, pulsa, sampai saya belikan dia dua HP. Satu android, satu hape kecil. Yang kecil katanya biar tidak kena Operasi Tangkap Tangan atau apa gitu," tambah NK.
NK sendiri baru menyadari dirinya tertipu saat ke Jakarta bersama pelaku, dengan tujuan untuk menemui atasan pelaku yang bisa meloloskannya menjadi PNS.
"Saya malah terlantar di sana. Dia menghilang, bilang mau menemui orang penting, tapi saya sama sekali tidak diajak," kisahnya.
Sepulangnya dari Jakarta ini, korban langsung mencari tahu soal pelaku, bahkan sampai mengecek ke tempat kerjanya di RSUD Kajen. Butuh waktu lama untuk membuktikan dirinya terkena tipu. Belakangan dia mengetahui, pelaku bukanlah dokter kandungan dan nama yang sering dipakai di baju dinasnya bukan nama asli pelaku. Wajah AS juga tidak dikenal di kalangan dokter di rumah sakit setempat.
"Akhirnya saya putus asa, kabar janji penerimaan PNS juga sudah tidak ada, saya laporkan ke polisi Rabu (05/02/2024) di Polsek Pekalongan Barat," ungkapnya.
NK yang merupakan lulusan D III administrasi ini, berharap uangnya bisa kembali. Mediasi telah dilakukan dengan pelaku yang berjanji akan mengembalikan. Namun, hingga saat ini, dari batas tanggal yang dijanjikan, pelaku tidak ada niatan baik.
"Katanya mau bayar tanggal 11 Februari 2025, mundur lagi ke tanggal 18 Februari 2025, mundur lagi ke 28, tapi dia mangkir," keluhnya.
Terpisah, Kapolsek Pekalongan Barat, AKP Slamet Mustamto, membenarkan pihaknya masih menangani kasus itu. Kasus itu disebut sudah naik ke tahap penyidikan.
"Saat ini, sudah tahap penyidikan. Rencana, akan kita gelarkan di Polres lagi dan nanti petunjuknya seperti apa," ungkapnya.
(Drc/det)
Komentar
Posting Komentar