Peternak Ayam Terhimpit Perusahaan Integrator yang Kuasai 80% Pasar

Jakarta, Infokota.Online - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) mengungkapkan kondisi peternak ayam mandiri saat ini dalam keadaan yang semakin terdesak dengan adanya perusahaan integrator. Perusahaan integrator menguasai 80% pasar.

Wakil Kordinator Pinsar Jawa Tengah dan Jawa Timur, Darmadi mengatakan perusahaan integrator telah menguasai rantai pasok, mulai dari bibit ayam (DOC), pakan, hingga distribusi ayam potong. Hal ini membuat peternak mandiri sulit bersaing karena harga dan pasokan sangat dikendalikan oleh perusahaan besar.


"Pada zaman dulu, pabrikan besar itu hanya menguasai JPS (ayam pejantan dari indukan), TS (merujuk pada pejantan yang digunakan dalam produksi ayam pedaging komersial) dan akhir ini yang kita pelihara. Dulu itu yang akhir diserahkan ke rakyat, tapi setelah peraturan baru beberapa tahun lalu, mereka boleh berbudi daya dan hari ini menguasai 80% (pasar)," katanya, Rabu (12/2/2025).

Dengan kondisi tersebut, Darmadi mengatakan peternak mandiri akan sulit bersaing dengan perusahaan integrator. Hal ini terjadi karena harga ayam yang dijual oleh perusahaan integrator juga dijual di pasar peternak mandiri.


Ia mengatakan, saat ini peternak mandiri sedang mengalami kerugian karena harga ayam saat ini Rp 17.500/kg. Harga ini masih di bawah harga impas sebesar Rp 20.000/kg.


"Padahal kita beli pakan dari perusahaan, beli anakan ayam dari perusahaan, tapi kemudian setelah besar mereka jual sama dengan kita. Kita bakal tidak bisa bersaing karena biaya produksi lebih besar," katanya.


Sementara itu, kata Darmadi pemerintah sebenarnya telah berusaha untuk menyelamatkan peternak ayam mandiri dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2024 yang mengatur penyediaan, peredaran, dan pengawasan ayam ras dan telur konsumsi, akan terapi peraturan tersebut baru berlaku pada 2027.


"Tapi itu berlakunya tahun 2027 dan itu kita keburu mati. Kenapa ditandatangani sekarang tapi berlakunya 2027? Dan itu perlu ditinjau, hari ini kita difasilitasi ini mendesak melarang integrator budi daya. Biarlah budi daya ini diserahkan kepada rakyat," tukasnya.



(ahr)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan Paslon 02 Pekalongan Diculik dan Dianiaya

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!