Memanajemen Galangpengampon, 1.200 warga terdampak banjir bandang Pekalongan.

 



Infokota.online Pekalongan, 24/1/2025 - Galangpengampon salah satu desa yang terdampak secara langsung banjir bandang Pekalongan pada 20 Januari 2025 lalu. Desa yang berada di bantaran sungai Sengkarang ini sempat luput dari perhatian publik. Lantaran kurangnya pemberitaan di media, maka tak banyak yang mengetahui kalau desa tersebut juga sebenarnya sedang mengalami musibah yang cukup memperihatinkan. 


Sebanyak 1.200an warga terdampak secara langsung, merasakan duka kesedihan karena rumah mereka terendam banjir yang membawa lumpur. Aktivitas pekerjaan dan sosial terhambat akibat gangguan tumpukan lumpur sisa musibah banjir beberapa hari lalu. 


Saat tim Redaksi kami memantau, masih banyak rumah warga yang nampak porak-poranda layaknya baru saja terjadi bencana banjir, padahal kejadian itu telah berlalu 4 hari lamanya. Tak banyak perubahan antara H+1 hingga H+4 kejadian bencana banjir bandang berlumpur itu. 


Wildan Kepala Desa Galangpengampon saat kami temui justru sedang sakit karena kelelahan menangai dampak kejadian banjir. Tak banyak yang bisa kami gali dari Kepala Desa setempat karena yang bersangkutan sedang sakit. Ia hanya menyampaikan "Kami kekurangan logistik dan tenaga bantu untuk membersihkan lumpur sisa banjir, utamanya di jalan desa dan fasilitas umum." tuturnya pada Kamis malam (23/1). 


Sementara itu Heru (bukan nama sebenarnya ) seorang pekerja pabrik yang ada di dekat lokasi pemukiman yang terdampak banjir di dukuh Galangwolu, nampak sedang membersihkan lumpur di jalanan depan area pabrik tempat ia bekerja bersama beberapa rekannya. Saat kami wawancarai ia menuturkan sempat ada beberapa ormas atau semacamnya yang ikut membantu membersihkan lumpur di desa itu namun itu tak berlangsung lama dan personelnya tidak begitu banyak.



Di lain sisi, Handono Warih Konsultan Pertanian Organik dari DeRuci Agrikultur mengambil peran untuk melakukan asesmen kebencanaan sebagai bentuk kepedulian dari dunia usahanya. "Saya terkejut saat mengetahui desa ini tidak tersentuh dengan semestinya, saya langsung ambil peran di hari ke 4 pasca terjadinya bencana itu." ujarnya. 


Ia menambahkan, "Saya segera menghubungi semua pihak terkait untuk ijin mendirikan posko kedaruratan bencana tersistem di dua lokasi yaitu Sebetok dan Galangwolu yang lokasinya terhalang oleh sungai. Kebetulan langsung direspon baik oleh otorita setempat. Dinsos dan PMI langsung datang memberi bantuan logistik."



"Setahu saya, semua tenaga ahli kebencanaan sedang dialokasikan tenaganya ke pusat disaster yang terjadi di Pekalongan yaitu Petungkriyono. Kami memahami situasi ini, ya mau bagaimana lagi wong bencananya banyak sekali alias tidak hanya satu titik. Semoga Pekalongan lekas pulih dan masyarakat diberikan ketabahan dalam menghadapi dampak bencana besar ini." pungkasnya. 



Diketahui berbagai tempat di Kabupaten Pekalongan terdampak musibah air bah yang menguras konsentrasi pemerintah dan tenaga ahli kebencanaan. Kabar duka ini direspon pemerintah pusat Republik Indonesia sebagai status darurat bencana dengan durasi 14 hari lamanya. 


Aji/har




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan Paslon 02 Pekalongan Diculik dan Dianiaya

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!