RIWAYAT MAYAT HIDUP DI OMAH TANI

 



Catatan Yosi Mahalawan

SORE ITU GERIMIS 

Suatu sore yang basah di Februari 2023 silam, saya dan Teguh Santoso, sutradara PH Tesis Pictures, membelah jalan utama dari Kota Pekalongan menuju Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jateng. Kami berboncengan di sepeda motor, menerabas rintik hujan. Sampai akhirnya kami berhasil parkir motor di halaman samping di sebuah rumah, bangunan tua yang punya kesan : seram ! Itulah Omah Tani ( Rumah Tani )


Pikir saya, ternyata ini bangunan rumah tua yang jadi obsesi Teguh untuk mewujudkan cerita Mayat Hidup. Lalu kami duduk di bangku kayu panjang, di sebuah lorong yang mirip rumah sakit. Tak lama kemudian seorang pria setengah baya datang menghampiri. Kami berbasa – basi sampai kami utarakan niat kami untuk bertemu dengan si pemilik rumah untuk minta ijin memakai Omah Tani jadi lokasi syuting, kelak.


Sesudahnya lagi kami terkejut, pria setengah baya yang sebelumnya ijin pamit ke dalam, tiba – tiba muncul membawa kabar, kalau kami dipersilahkan masuk untuk bertemu dengan pemilik rumah. Namanya : Handoko Wibowo. Ia akrab dipanggil Papi Handoko atau Pak Handoko.


Kami tak menyangka kalau akhirnya bisa segampang itu bertemu langsung dengan pemilik rumah. Kami duduk di meja bundar di tengah ruangan yang berfungsi sebagai dapur. Ada pemdanngan yang tembus keluar melintas dua kamar mandi. Saya dan Teguh kaget untuk kedua kalinya menyaksikan peristiwa bagaimana tuan rumah menyambut tamunya di dapur.


OMAH TANI NAN RAMAH 

Sebelum kami melepas Sendal kami yang basah, Papi Handoko langsung berujar “sini-sini masuk, katanya mau bikin film di rumahku, ya pakai aja gak usah mikirin mbayar mbayar gratis pakai aja”

Lantas kami duduk d tempat yang dipersilakan

Dihadapan saya dan Teguh, duduklah Papi Handoko. Pria bertubuh tambun yang sedang berjuang melawan strokenya ini, begitu hangat menyapa kami. Ia berulangkali mengumbar senyum dan rasa persahabatan. Kami berbincang bagai kawan lama yang sudah berpuluh tahun tak bertemu. Singkat cerita, Papi Handoko menyambut baik gagasan kami untuk meminjam rumahnya jadi lokasi syuting. Ia mengikhlaskan setiap ruang di rumahnya untuk kerja para seniman film. Hati saya dan Teguh, bersorak ! Yess ! Terakhir, saya videokan pernyataan kemurahan hati Papi Handoko. Hari itu tercatat, 25 Februari 2024.


HAPPY NEWS 

Senja datang di Bandar tapi tertutup gerimis. Omah Tani yang punya pekarangan luas, basah sebasahnya. Saya dan Teguh pamit, seraya menolak halus jakan makan malam dari Papi Handoko. Kami harus segera mambawa kabar baik ini ke Pekalongan. Di rumah Tesis di Pring Langu, telah menunggu Athoy Herlambang, Alex dan Amry, personil Tesis yang lainnya. Kala itu kami memang sedang menuntaskan sisa scene film CENAYANG yang tertunda sejak Teguh nyatakan syuting dihentikan per 1 Januari 2024.


JEJAK MAYAT HIDUP 

Cerita Mayat Hidup terbit dalam gagasan Teguh tahun 2001 silam ketika ia berada di Makassar, Sulsel. Namun, ancang – ancang Mayat Hidup akan segera difilmkan, mulai Januari 2024 lalu.


Kronologinya, pada minggu kedua Januari 2023, Teguh membawa materi hasil syuting film kami bertajuk CENAYANG, ke PH Rumah Semut di Gunung Putri, Bogor, Jabar. Ini PH milik kerabat Teguh yang juga masih satu almamater di IKJ. Nama panggilan pemiliknya : Acho. Singkat cerita, terjadilah percakapan Teguh dan Acho. PH Rumah Semut tertarik untuk memproduksi Mayat Hidup serta dua cerita lainnya : Ndas Gluntung dan Sintren.


Tawaran Acho bikin kejutan yang luar biasa buat Teguh. Sesudahnya, Teguh menelpon saya yang berada di Jakarta. “ Gimana Yos, soal tawaran Acho ini ? “ kurang lebih begitu kalimat Teguh. Saya jawab : Sikat ! Saya kira, jika itu benar – benar terjadi, maka Tesis akan naik kelas dari segi produksi terutama equipment yang jauh lebih serius.(peralatan syuting standar tayang bioskop)


Terakhir, Teguh tak hanya berbicara pada saya tapi juga Athoy Herlambang. Pesinetron ganteng asal Bandung ini, juga menggebu – gebu menyambut tawaran Acho. Akhirnya, kami bersepakar untuk menyimpan dulu kabar baik ini, sebelum betul – betul pasti, kalau Mayat Hidup sudah lampu hijau untuk diproduksi.


Tujuh bulan kemudian, setelah proses penulisan skenario & melalui kontrol Tim kreatif Rumah Semut jadilah Mayat HIdup diproduksi pada Juli 2024. Syuting memakan waktu 30 hari di tiga lokasi : Pekalongan, Omah Tani Bandar Batang, Homestay Kalisalak Batang dan Simo Boyolali.


Produksi Mayat Hidup digawangi PH Tesis Pictures bekerjasama dengan PH Layar Tancep, rumah produksi yang masih berafiliasi dengan PH Rumah Semut.


Yosi Mahalawan

Jakarta

Selasa, 20 Agustus 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Tua Wali murid diusir saat wisuda SMAN 1 Wiradesa, Panitia dianggap terlalu arogan!

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!