HARGA GABAH REMUK, PANEN PADI DI PEKALONGAN MENURUN KUANTITAS DAN KUALITASNYA.

 


Info Pertanian-Pekalongan, 30/4/2024-

Harga gabah di Pekalongan tidak mencapai Rp6.000, /Kg saat ini. Ditengah kondisi cuaca yang tak menentu petani Pekalongan merasakan kegundahan. Selain harga gabah kering panen yang tergolong sulit untuk mencapai harapan keseimbangan antara nilai beban produksi, kurangnya modal untuk membeli pupuk sintesis non subsidi dan cuaca yang kurang bersahabat bagi petani juga menjadi beban tersendiri di masa panen maret - mei 2024 ini. 


Terpantau dari lokasi hamparan wilayah Kedungwuni tak banyak lahan garapan yang mampu mencapai 1 ton per iring luas lahan (1.600 m²). Bahkan menurut Win seorang pengelola perpanenan di Kedungwuni saat ini banyak kendala di sektornya. Tak jarang untuk 1 petak lahan iringan hanya menghasilkan 1 karung hingga 10 karung blower saja. (1 karung kurang lebih 60kg. Red) 


" Penebas menangis mas.... Pucet mukanya, maju berat mundur rugi mas. Harga sudah dibeli dengan kesepakatan awal, pametonnya ga mbejaji." Ujarnya


Win menambahkan, " Padi pada ambruk mas, banyak yang rusak. Cuacanya panas hujan mendadak, jadi kualitas dan kuantitas padi hasil panen kali ini ya jangan ditanya lah..." 


Siswandi selaku pengelola mesin panen Combine Harvester Pekalongan juga membenarkan kondisi tersebut. " Pupuk langka, kebijakan mentrinya amburadul. Mumet mas petani remuk. Tapi memang petaninya yang sulit ding, dibilangin kurangin kimia malah terus-terusan. Harusnya banyakin organik, udah diajarin ditawarin produk organik tetep ngeyel pake pestisida keras. Yaaaa itulah hasil ulah petani sendiri juga yang gemar merusak alam."


" Pameton emang sedikit saat ini. Batang Padinya pada rapuh, ditarik sedikit juga ambrol. Alamnya udah rusak, harusnya masyarakat petani mau beralih kembali ke organik. Buktinya jaman nenek moyang kita ngga ada pestisida, alam baik-baik saja. Belum lagi faktor benih padi berkualitas yang saat ini sudah jarang. Benih Inpari 32 yang beredar saat ini mutunya sudah beda dengan yang awal dulu beredar F1 nya." 


Harga gabah di Demak saat ini Rp6.000, minimalnya untuk per kilograms. Sementara di Pekalongan hanya di kisaran Rp5.700, sedangkan rasio nilai tawar harga gabah petani dari lahan sudah Rp5.000, jika ditambah ongkos kerja Rp700,  maka penebas tidak mendapat untung sama sekali bahkan rugi karena transaksi kesepakatan sebelumnya sudah terbentuk harga Rp5.600, 


Jika pun harga pembelian gabah dipaksakan Rp5.000, justru petani yang keberatan. Musim panen kali ini benar-benar simalakama, jika diupayakan untuk menguntungkan petani maka rumah penggilingan padi merugi. Sebaliknya jika dipaksakan menurunkan harga gabahnya petaninya yang menjerit. 


Drc

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Tua Wali murid diusir saat wisuda SMAN 1 Wiradesa, Panitia dianggap terlalu arogan!

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!