Harga gabah dibawah standar. Biaya produksi tidak terbayar!



Info pertanian, Pekalongan, 27/3/2024-

Pemirsa, harga beras terus bertahan di angka yang cukup tinggi namun ironisnya harga gabah kering panen terus merosot. Hal tersebut dinilai membebani bagi pelaku pertanian. Petani terancam merugi jika harga jual gabah terus merosot. 


Dengan rendemen 60% keatas gabah panen Pekalongan saat ini termasuk memberi hasil yang cukup baik. Pengeluaran bobot panen per hektar di kisaran 7 ton meski beban biaya produksi dirasa cukup berat bagi petani dengan alasan kelangkaan pupuk sebagai sarana pendukung pertanian yang bersubsidi. Juga mahalnya biaya perawatan tambahan seperti ongkos tenaga kerja dan pestisida serta kebutuhan pengairan saat awal masa tanam yang langka air. 



Harga beras saat ini di pasaran mencapai Rp14.000, per kilogram untuk jenis medium sementara beras premium berkisar di angka Rp16.000,. Petani menilai murahnya harga gabah tidak sesuai dengan beban biaya yang harus ditanggung petani sehingga petani merasa rugi. 

Harga gabah kering panen saat ini di tingkat petani dan penggarap lahan hanya di kisaran Rp5.000, saja per kilogramnya. 


 Petani berharap harga gabah bisa diatas Rp6.000 per kilogram. Petani juga berharap pemerintah di tingkat daerah bisa membantu usul untuk diadakan aksi dari pihak terkait semacam bulog untuk ikut intervensi. Agar harga gabah tidak merosot jauh. 


Saat ini nilai jual gabah dalam petakan per hektar hanya 24 juta. Atau per 1/6 hektar hanya 4 jt. Harapannya minimal bisa 6jt harga per petak. Supaya petani bisa menanam kembali dan tidak merugi. Pasalnya beban produksi petani mencapai 5jt an


Selengkapnya klik link video berikut :





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Tua Wali murid diusir saat wisuda SMAN 1 Wiradesa, Panitia dianggap terlalu arogan!

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!