DPU Respon Cepat saluran drainase tersumbat bikin banjir

 

Foto genangan air di sisi barat Alun-alun Kajen Kabupaten Pekalongan 8/12/2023 Pukul 14.00 WIB

Infokota.online Pekalongan 8/12/2023-

DPU TARU Kabupaten Pekalongan menjawab usulan masyarakat terkait normalisasi dan revitalisasi saluran drainase Alun-alun Kajen. 


Saat ditemui tim Redaksi Infokota, Zaenuri selaku Sekretaris Dinas di Ruang Rapat lantai 2 Gedung DPU TARU Kabupaten Pekalongan di Komplek Pemerintahan Kajen menuturkan, Pihak DPU TARU Akan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait fasilitas umum yang menjadi tanggungjawab pihaknya dalam upaya pembangunan dan perawatan. 

Foto mobil melintasi genangan air di sisi barat Alun-alun Kajen Kabupaten Pekalongan 8/12/2023 Pukul 14.00 WIB


Ia menyampaikan saat ini upaya kecil pembersihan saluran drainase sedang dikerjakan oleh petugas perawatan dari pihaknya. "Meski belum bisa maksimal, kami akan usahakan se-optimal mungkin untuk membersihkan saluran drainase yang kami pantau tersumbat." Ujarnya kepada tim Redaksi Infokota. 


"Anggaran perbaikan besar belum ada, nunggu 2024 nanti. InsyaAllah akan segera kami kerjakan perbaikan besar seperti revitalisasi jika sudah ada dananya. Namun semua kebijakan ada pada pimpinan kami, saya hanya menjembatani untuk komunikasi saat beliau sedang tidak ditempat. Nanti saya sampaikan kepada pimpinan kami." Imbuhnya


"Anggaran tahun ini sudah kami alokasikan hampir semuanya bisa dibilang sudah habis, untuk kegiatan yang menelan dana besar kami alokasikan tahun depan". Pungkasnya. 

Foto pembatas jalan mengapung di atas genangan air di sisi barat Alun-alun Kajen Kabupaten Pekalongan 8/12/2023 Pukul 14.00 WIB


Masyarakat diminta untuk bersabar, saat ini progres pembersihan secara manual oleh petugas sedang dilakukan setiap harinya. Bertahap saluran yang tersumbat bisa berkurang faktor hambatannya, seperti sampah dan endapan lumpur. 


Dari penyampaian pihak DPU TARU Kabupaten Pekalongan, dapat kami ketahui ternyata sistem perawatan untuk perbaikan atau maintenance secara intensif untuk objek vital seperti Alun-alun, di Kabupaten Pekalongan tidak diagendakan bahkan dianggarkan. 


Sistem penganggaran alokasi dana dan waktu pun masih dilakukan secara general. Maintenance benda atau objek fasilitas publik hanya dilakukan mengikuti adanya permasalahan yang terjadi dengan menggunakan manajemen skala prioritas. Perbaikan akan dilakukan jika objek fasilitas umum kedapatan mengalami kerusakan, itupun akan dipertimbangkan membandingkan dengan perbaikan dan perawatan objek lain yang tingkat kerusakannya lebih berat dan urgensi yang lebih mendesak. 


Secara umum Kabupaten Pekalongan belum memiliki manajemen perawatan aset secara berkala baik itu pemantauan ekslusif dan inklusif maupun pembenahan dan pencegahan potensi kerusakan yang dapat menekan biaya perbaikan besar. 


Padahal penanganan problem dan temuan kecil akan mampu mengurangi biaya pembenahan secara besar jika rutin dilakukan perawatan berkala yang terjadwal. Selain itu muka fisik tampilan infrastruktur objek fasilitas publik juga akan terjaga keindahan dan kerapihannya dan tentunya akan mencerminkan para pengelola dan punggawa penjaga aset daerah tersebut. 


Perbaikan dilakukan menunggu permasalahan dan tidak dijadwalkan itulah sistem yang sekarang berlangsung, dalam istilahnya ”maintenance by case not by schedule”. 


Ironisnya meski dalam beberapa hari belakangan ini telah ada upaya penanganan problem, situasi jalan sisi barat Alun-alun Kajen masih kedapatan banjir saat hujan tiba. Bahkan pada Jum'at 8/12/2023 intensitas hujan yang tidak tergolong begitu lebat jika dibandingkan hari sebelumnya air hujan pun masih nampak menggenang cukup tinggi seperti hari hari sebelumnya. 


Dapat disimpulkan, setiap hujan tiba ruas jalan yang kami maksud selalu tergenang air cukup tinggi pada sepekan terakhir ini. Bila genangan air tersebut tidak dianggap problem maka akan muncul potensi problem berikutnya sebagai imbas permasalahan turunan dari suatu problem yang didiamkan begitu saja. Beruntung petugas sudah ambil bagian sebagai problem solver atau pengurai masalah sehingga akan menekan potensi masalah baru muncul berikutnya. 

Foto : Ciswanto, S.T. Konsultan Arsitek, Manager PT. Ajisaka Pilar Perdana


Sementara itu kami telah menghubungi salah satu ahli tata ruang untuk mendapat informasi pembanding. Melalui sambungan daring, Ciswanto, S.T. Konsultan Teknis Konstruksi tata ruang dan arsitektur dari PT. APP Tangerang menanggapi keadaan mampetnya saluran drainase di Alun-alun Kajen sebagai berikut ;

"Sepertinya, mungkin ada yang dilalaikan oleh pihak pengelola yaitu Pemda mengenai perawatan atau maintenance infrastruktur tersebut."

"Jika dilihat dari kawasan pusat pemerintahan kabupaten Pekalongan di Kajen, tentu perencana sudah memasukkan aspek-aspek perencanaan sebuah kawasan, terlihat dari diaturnya arah buangan air hujan, flow atau arah arus kendaraan dan sentralisasi balai kabupaten dan sarana prasarana pendukungnya."

"Jika dibandingkan dengan daerah lain yang serupa seperti Tangerang dan Bekasi, mereka lebih memikirkan mengenai hal tersebut, terbukti dengan dibentuk tim oranye, tim biru dan lain-lain yang bertugas dan bertanggungjawab untuk kebersihan kota termasuk pemeliharaan saluran air di tepi jalan."

"Tentu itu membutuhkan alokasi dana yang cukup besar yang diambil dari APBD mereka, namun mereka tetap mengalokasikan dana tersebut mengingat pentingnya perawatan infrastruktur."

"Membiarkan kondisi seperti itu tentu merugikan masyarakat yang secara langsung menggunakan infrastruktur di sekitar komplek pusat Pemkab Pekalongan maupun yang hanya melintasi area tersebut."

"Padahal jika dilihat dari lokasi dan topografi komplek perkantoran tersebut bukanlah daerah yang berkontur datar atau lembah yang rawan genangan air, melainkan daerah yang berkontur landai khas daerah yang mendekati pegunungan."

"Sangat mudah sekali menata aliran air agar tidak terjadi genangan ketika hujan lebat sekalipun." Ujar Ciswanto 

Masyarakat saat ini masih berharap kawasan istimewa Kajen bisa terbebas dari banjir. Pasalnya lokasi tersebut merupakan icon kebanggaan masyarakat Kabupaten Pekalongan yang dijadikan ruang untuk bersosialisasi dan lokasi yang nyaman untuk bersantai. 

(Drc) 


Simak video kejadian di link berikut ini : 

Video Banjir Alun-alun Kajen masih terulang 8/12/2023




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Tua Wali murid diusir saat wisuda SMAN 1 Wiradesa, Panitia dianggap terlalu arogan!

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!