Serapan Bulog Beras Dalam Negeri Makin Menurun, Produksi Petani Anjlok!

 

Foto: Pekerja melakukan pengemasan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di gudang Bulog Kanwil Jakarta Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (17/10/2023). Beras SPHP bertujuan untuk menurunkan harga beras di pasaran. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)


Infokota.online Jakarta 27/11/2023 - Perum Bulog mencatat, pengadaan beras dari dalam negeri hingga bulan November 2023 hanya mencapai 942.432 ton. Pengadaan beras tahun ini kemungkinan akan jadi terendah dalam 5 tahun terakhir.


Di sisi lain, saat ini Bulog tercatat memiliki 1,539 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) dan 94.480 ton beras komersial. Sehingga total beras di gudang Bulog adalah 1.637.677 ton.


Mengutip paparan Kepala Divisi Pengadaan CPP Bulog Cahyaningtiyas Rispinatri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023, Senin (27/11/2023), berikut pengadaan beras Bulog dalam 5 tahun terakhir:

- tahun 2019: 1,201 juta ton- tahun 2020: 1,256 juta ton- tahun 2021: 1,216 juta ton- tahun 2022: 994.651 ton- tahun 2023: 942.432 ton (per 25 November 2023).


Jika Bulog hanya bisa menyerap beras dalam negeri dengan volume sama bulan November 2023, yaitu sekitar 46.459 ton, secara total penyerapan tahun ini adalah sebanyak 988.891 ton. Turun dari penyerapan setahun sebelumnya, dan terendah sejak tahun 2019.

"Gambaran pengadaan dalam negeri selama 5 tahun terakhir, memang pengadaan beras tahun ini cukup kesulitan. Akibat cuaca yang tidak bersahabat. Kita lihat kondisi bulan November, turun drastis dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 137.658 ton (November 2022)," katanya dalam tayangan di akun Youtube Kemendagri.


"Target kami Januari-Desember ini sebenarnya 2,1 juta ton. Tapi realisasi kami hanya 942 ribuan ton. Realisasi kami hanya 44,88%," tambah Cahyaningtyas.


Karena itu lah, lanjutnya, impor menjadi satu-satunya opsi. Meski, imbuh dia, Bulog terus mendorong penyerapan beras dari dalam negeri, termasuk penyerapan secara komersial. Demi memenuhi kebutuhan untuk berbagai program pemerintah, termasuk bantuan pangan.


"Kondisinya memang tidak memungkinkan," sebutnya. Cahyaningtyas menjelaskan, sepanjang tahun 2023, Bulog mengantongi izin impor sebanyak 3,8 juta ton.

Di mana, sekitar 300.000 ton diantaranya adalah sisa pelaksanaan impor dari total 500.000 yang ditugaskan pemerintah pada akhir tahun 2022.


Lalu, 2 juta ton merupakan total kuota penugasan impor tahun 2023 yang diberikan kepada Bulog kuartal awal tahun 2023.

Pada bulan Oktober 2023 lalu, pemerintah kemudian menugaskan Bulog mengimpor beras dengan kuota tambahan sebanyak 1,5 juta ton.


Data Bulog menunjukkan, realisasi pemasukan untuk beras impor sisa tahun 2022 sudah terealisasi sepenuhnya.

Sedangkan untuk kuota 2 juta ton tahun ini masih ada 157.470 ton yang sedang dalam perjalanan dan 90.773 ton dalam proses bongkar.


Sementara untuk penugasan tambahan kuota impor 1,5 juta ton, sebagian besar sudah selesai kontrak.

"Total realisasi impor (per 26 November 20230 sudah sebanyak 3.311.600 juta ton atau 87,15% dari total persetujuan impor 3,8 juta ton," kata Cahyaningtyas.

"Dari total 1,5 juta ton kami sudah terkontrak 1,005 juta ton. Sampai akhir tahun ini kami optimis bisa merealisasikan penugasan tersebut," pungkasnya


Dilansir dari CNBC Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Tua Wali murid diusir saat wisuda SMAN 1 Wiradesa, Panitia dianggap terlalu arogan!

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!