Permentan Bikin Ruwet, subsidi pupuk mempersulit Petani.


Infokota.online Tuban, 25/11/2023 - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tuban, Jawa Timur, untuk menemui para petani dan petugas penyuluh pertanian se-Jawa Timur. 

Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Graha Sandya, Komplek Perumahan Semen Indonesia, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pada kesempatan tersebut para petani dan petugas penyuluh pertanian kompak meminta Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang penetapan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi dicabut.

 Perwakilan Asosiasi Petani Pangan Indonesia, Jumantoro mengatakan, Permentan Nomor 10 Tahun 2022 tersebut menjadi biang kerok penurunan produktifitas pertanian saat ini. "Selama Permentan Nomor 10 Tahun 2022 tidak dicabut, kedaulatan pangan hanyalah omong kosong dan tidak akan bisa terwujud," kata Jumantoro kepada Kompas.com, Kamis (23/11/2023). 

Jumantoro meminta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar mengembalikan subsidi pupuk dari 9 komoditi menjadi 70 komoditi. "Saya hanya ingin petani itu bisa sejahtera, seperti profesi lain dan saya harap Pak Menteri Pertanian mendukung tuntutan saya ini," ungkapnya. 

Hal serupa disampaikan oleh petugas penyuluh pertanian yang sering jadi sasaran kemarahan para petani yang kesulitan memperoleh alokasi pupuk bersubsidi. "Kita itu sering dianggap mempersulit petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Padahal, pengalokasiannya mengacu pada Permentan tersebut," kata Hanif, seorang petugas penyuluh pertanian yang hadir dalam pertemuan tersebut. Setelah mendengarkan keluhan para petani dan para petugas penyuluh pertanian, Andi Amran Sulaiman berjanji akan merevisi Permentan Nomor 10 Tahun 2022. "Untuk Permentan langsung nanti kita revisi sesuai permintaan mereka, dan yang lama kita cabut," kata Andi Amran Sulaiman, seperti di lansir dari Kompas.com, Kamis (23/11/2023). 

Selain itu, Andi Amran Sulaiman juga memberikan apresiasi dan dukungan kepada para penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Provinsi Jawa Timur. Saat ini Provinsi Jawa Timur merupakan daerah penghasil beras dengan produktifitas yang tinggi, sehingga beras dari jatim bisa memenuhi kebutuhan bagi daerah lain. "Sebagai apresiasi kami untuk petani di Jawa Timur kami akan bantu alat-alat pertanian," ujarnya. 


Drc

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Tua Wali murid diusir saat wisuda SMAN 1 Wiradesa, Panitia dianggap terlalu arogan!

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!