Peneliti Indonesia meragukan pernyataan BRIN fasilitasi peneliti

 

Sertifikasi Kompetensi tenaga ahli konstruksi dari PT. Tri Tunggal Sinarmas

Infokota.online Pekalongan 8/7/2023-

Tanggapi pernyataan BRIN, boleh menggunakan seluruh fasilitasnya untuk semua periset Ciswanto, S. T. meragukan pernyataan tersebut. 


Menurut Cis, BRIN hanya bertindak responsif saja akibat keterlambatan dalam menanggapi penemuan NIKUBA yang baru - baru ini direspon positif oleh beberapa perusahaan besar di bidang otomotif.(8/7/2023)


Ciswanto seorang konsultan konstruksi dan arsitektur telah lama menjalani proses penelitian di lini pekerjaannya dan di sektor lain salah satunya di bidang rekayasa genetika untuk pertanian. Ia menilai BRIN hanya kebakaran jenggot setelah kecolongan karya WNI diakuisisi oleh pihak asing. 


Menurut Cis, "Faktanya banyak peneliti di daerah yang tidak memiliki akses untuk berkolaborasi dengan BRIN dan bahkan setelah ada penemuan pun justru disepelekan juga diabaikan." Tak hanya itu Cis menilai selama ini penemuan anak bangsa sering dimentahkan hasilnya oleh pihak yang dipandang bertanggungjawab terhadap kesejahteraan para peneliti. 


Cis menambahkan "Jangankan difasilitasi udah ada penemuan pun dianggap bodong dan tidak berguna. Begitulah selama ini yang kami ketahui, dari pengalaman kami yang kami jalani di lapangan baik di sektor Konstruksi dan Pertanian semua seperti diliarkan begitu saja" pungkasnya.


Banyak penemuan dan penelitian yang masih berjalan yang tidak didukung pihak Pemerintah. Hingga akhirnya diketahui pihak asing kemudian diklaim oleh pihak luar negeri. Hal tersebut tentunya sangat miris bagi kenyataan dunia ilmu pengetahuan di Indonesia. Begitulah Ciswanto menanggapi pertanyaan wartawan saat ditanya perihal riset pertaniannya yang mengulik masalah Vaksinasi Virus Tungro disela-sela jam kerjanya saat mengisi program sertifikasi kompetensi tenaga ahli konstruksi sebagai Assesor.


Ciswanto yang juga menjabat sebagai Direktur PT. Deruci Agrikultur juga menuturkan kendala dan kesulitannya pada saat proses penelitian terkait pertanian. Ia justru merasa sangat sedikit peran serta pemerintah terhadap upaya pengembangan vaksin pertanian yang Ia jalani saat ini. Kemudian Cis berharap kedepannya akan banyak peneliti yang lebih tertarik untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pertanian untuk kedaulatan pangan Indonesia kedepannya.

(Drc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Tua Wali murid diusir saat wisuda SMAN 1 Wiradesa, Panitia dianggap terlalu arogan!

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!