𝐂𝐚𝐭𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐨𝐫𝐚𝐥 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐊𝐢 𝐉𝐨𝐤𝐨 𝐇𝐞𝐫𝐮

𝙸𝚕𝚞𝚜𝚝𝚛𝚊𝚜𝚒 : 𝚃𝙽𝙸 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚍𝚒𝚍𝚒𝚔𝚊𝚗 𝙽𝚊𝚜𝚒𝚘𝚗𝚊𝚕𝚒𝚜𝚖𝚎 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚞𝚜𝚒𝚊 𝚍𝚒𝚗𝚒

 

𝙿𝚎𝚔𝚊𝚕𝚘𝚗𝚐𝚊𝚗-𝟷/𝟸/𝟸𝟹

" Laju perkembangan jaman dan tehnologi  dan sain tak dapat kita ingkari harus kita terima.Kreatifitas manusia dituntut menyesuaikan untuk menghadapi semua itu.".Narasi tersebut sering kita dengar dalam kehidupan kita dijaman sekarang ,dan itu mendorong kita untuk menyesuaikan.

Ada hal menarik yang perlu kita telisik secara mendalam terkait hal tersebut. Keinginan manusia dalam menyesuaikan tersebut sering gegabah dan kurang mempertimbangkan efek sampingnya.

Seringkali kreativitas terlampau liar mengalir tanpa batas dan dikonsumsi publik tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain .

Seniman Jawa sangat selektif dalam melontarkan ide kreatif.  Mereka selalu mempertimbangkan nilai santun dalam berekspresi untuk publik. Seni tari selalu memilih gerakan2 artistik tanpa meninggalkan unsur kesopanan jauh dari seronok, Seni drama/ comedy selalu memilih diksi kata yang jauh dari umpatan kasar dan jorok.Demikian pula dengan seni musik akan memilih syair kata  yang mempertimbangkan kesopanan.


Diera sekarang tampaknya hal tersebut terabaikan. Keliaran kreatifitas atas nama kebebasan dan komersial meluh lantakkan benteng pertahanan kesopan santunan sebagai proteksi moral generasi mendatang. Anak anak kecil tak lagi punya ruang yang dibatasi dengan orang dewasa.  Mereka dipaksa menjadi dewasa tanpa tahu batasannya. Ketika ada anak kecil mengumpat dan mengeluarkan kata kotor justru dianggap bahan hiburan yang dipublikasikan dengan bangga atas nama Like dan Subcriber. Ketika kita melihat peristiwa bodoh dan apesnya orang lain kita tertawa dengan bangga melihatnya.

Kita selalu tertawa melihat kebodohan dan apes orang lain dan cenderung mengolok kebodohan tersebut dengan tawa kelakar bangga. Bahkan kekurang ajaran anak pada orang tua yang tak tahu unggah ungguh menjadi tontonan menarik bagi banyak orang.

Mereka tak pernah sadar dampak dikemudian hari akan mencetak generasi peniru yang bangga dengan kata kasar,jorok,porno dan tak menghargai orang lain.

 

Mau dibawa kesanakah generasi kita mendatang???


𝐏𝐞𝐤𝐚𝐥𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧

𝐊𝐢 𝐉𝐨𝐤𝐨 𝐇𝐞𝐫𝐮

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Tua Wali murid diusir saat wisuda SMAN 1 Wiradesa, Panitia dianggap terlalu arogan!

Kades Wuled Bantah Tuntutan Demo, Tegaskan Tak Ada Pelanggaran

Ruben Klarifikasi, Saim Pun Angkat Bicara!