KPU Kabupaten Pekalongan Klarifikasi Insiden Kericuhan di Debat Pilkada: “Keamanan Sudah Diupayakan Maksimal”
π²π·πΌ π²ππππππππ π·πππππππππ π²ππππππππππ π°ππππ ππ π²ππππππππ π π π«ππππ π·πππππ π: “π²πππππππ πΊππ ππ π«πππππππππ π΄πππππππ”
Infokota.online Pekalongan, Jateng, 10 November 2024 – Menanggapi kericuhan yang terjadi menjelang debat publik calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Pekalongan, Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Laelatul Izah, memberikan klarifikasi dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (10/11) sore. Laelatul menekankan bahwa pihaknya telah mengupayakan pengamanan ketat bersama aparat demi kelancaran acara debat tersebut.
Laelatul mengawali konferensi persnya dengan menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak yang memungkinkan debat berjalan sesuai jadwal dan rencana. “Kami bersyukur debat bisa berjalan baik sampai selesai. Kami berharap, debat ini dapat memberi referensi bagi warga Pekalongan dalam menentukan pilihan pada tanggal 27 November nanti,” ujar Laelatul.
Menurut Laelatul, untuk memastikan keamanan debat, KPU Kabupaten Pekalongan telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI yang mengerahkan 342 personel dari Polres Pekalongan, Polda Jateng, dan TNI. Mereka ditempatkan di tiga titik utama: jalan menuju hotel, area portal masuk, dan sekitar ruang debat di ballroom Poncawati. “Personel keamanan sudah siap sejak pukul 11.00 pagi, bahkan sebelum undangan bagi paslon dan pendukung hadir di lokasi,” jelas Laelatul.
Laelatul juga menjawab pertanyaan terkait insiden pemukulan yang menimpa putri cawabup 02. Ia mengaku baru mengetahui insiden tersebut usai debat, ketika beberapa pendukung paslon 02 menyampaikan keluhan dan menunjukkan video yang telah beredar di media sosial. “Mohon maaf, saya tidak bisa segera memberikan reaksi karena saat itu informasi yang saya terima belum lengkap. Kami akan menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Lebih lanjut, terkait insiden tersebut, Laelatul menegaskan bahwa KPU akan tetap menjalankan semua tahapan Pilkada sesuai regulasi. Ia mengapresiasi perhatian dan dukungan masyarakat terhadap kinerja KPU dan memastikan lembaga tersebut bekerja sesuai dengan aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sebagai langkah lanjutan, Laelatul menyatakan bahwa KPU Kabupaten Pekalongan berencana melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib pada Senin (11/11). “Kami akan menempuh jalur hukum untuk memastikan seluruh proses pemilu berjalan dengan aman dan tertib,” pungkasnya.
π²π·πΌ π²ππππππππ π·πππππππππ π»πππππππ πΌππππ πΊππππππππ π²ππππ π«ππππ π«ππππ π·πππππ π ππππ πΌππππ πͺππππ π°ππππ ππ
Laelatul Izah, dalam konferensi pers pada Minggu (10/11) juga menekankan pentingnya langkah-langkah keamanan yang telah disiapkan menjelang debat publik calon bupati dan wakil bupati Pekalongan. Menyikapi kericuhan yang terjadi di luar area debat, Laelatul menegaskan bahwa KPU telah melakukan screening ketat untuk semua peserta, pendukung, dan undangan yang memasuki area debat di Hotel Patra Jasa Semarang.
“Untuk keamanan, kami sudah melakukan screening jauh sebelum jam undangan tiba,” ujar Laelatul. Ia menjelaskan bahwa sejak pukul 12.00 siang, petugas keamanan mulai melakukan pengecekan di berbagai titik, mulai dari pintu masuk utama hingga area sekitar ruang debat. Selain itu, Laelatul juga menyebut bahwa setiap orang yang diizinkan masuk wajib menggunakan ID card resmi, dan kendaraan yang masuk harus berstiker khusus sebagai tanda pengenal.
Menurut Laelatul, pengamanan diatur ketat dengan tiga lapisan untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang berkepentingan dan telah teridentifikasi yang berada di area debat. "Kami memfokuskan pengamanan di setiap titik dari pintu masuk hingga area utama, dan ini kami lakukan dengan memastikan bahwa setiap orang yang berada di lokasi sudah diverifikasi dengan baik," tambahnya.
Lebih lanjut, Laelatul menyampaikan bahwa kejadian kericuhan yang mengakibatkan salah satu pendukung paslon 02 terluka baru diketahui pihak KPU setelah acara selesai. “Kami baru tahu setelah debat selesai, ketika para pendukung 02 memberi tahu dan menunjukkan video yang beredar. Itu sebabnya kami belum bisa merespons cepat,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, KPU Kabupaten Pekalongan berencana melaporkan insiden ini kepada pihak berwajib pada Senin (11/11) untuk memastikan bahwa kejadian tersebut dapat diusut secara hukum. Laelatul berharap agar semua pihak tetap mengedepankan kedamaian dan berpegang pada aturan yang telah disepakati selama tahapan Pilkada berlangsung.
Drc
Komentar
Posting Komentar